Total Tayangan Halaman

CARA BERTERNAK AYAM KAMPUNG



 Sebagian orang menganggap ternak ayam kampung sama dengan ayam buras. Pad ahal adaperbedaan istilah antara ayam buras dan ayam kampung. Istilah ayam buras digunakan untuk menyebut jenis ayam yang bukan ras, untuk membedakannya dengan golongan ayam ras seperti ayam broiler ayam ras petelur. Ayam kampung termasuk golongan ayam buras. Jenis-jenis ayam buras lain diantaranya ayam bangkok, ayam pelung, ayam arab, ayam kedu, ayam katai, ayam nunukan, dan lain-lain.
Awalnya ternak ayam kampung banyak dilakukan secara subsisten alias sebagai sampingan saja. Ayam kampung dipelihara dipekarangan-pekarangan dengan sistem umbaran, atau dilepas liarkan.Tujuan ayam kampung untuk diambil dagingnya, karena produksi telurnya relatif rendah.

Seiring meningkatnya permintaan ayam kampung, baik daging maupun telurnya, ternak ayam kampung kini banyak diusahakan secara semi intensif dan intensif. Ternak ayam kampung pun tidak diambil dagingnya, melaainkan banyak yang berorientasi pada telur.

Untuk produksi telur, sebagian peternak lebih memilih ayam buras lainya yang memiliki produktifitas lebih tinggi. Diantaranya jenis ayam arab dan ayam pocin. Dimana karakteristik telurnya mirip ayam kampung. Sebagai perbandingan, produktifitas telur ternak ayam kampung hanya mencapai 115 butir per tahun, sedangkan ayam arab bisa mencapai 225 butir telur per tahun.

SISTIM TERNAK AYAM KAMPUNG

Seperti sudah disinggung sebelumnya, ada berbagai metode ternak ayanm kampung, yaitu dengan sistem umbaran dan semi intensif. Metode ternak ini menentukan tipe kandang yang harus disiapkan.

a. Sistem Umbaran

Untuk ternak ayam kampung sistem umbaran, tidak ada ketentuan bentuk kandang. Oleh karena itu sering disebut kandang asalan. Hal terpenting kandang tersebut bisa melindungi ayam dari dinginnya malam dan tangan-tangan jahil. Ayam sistem umbaran ini, ayam dibiarkan lepas liar. Pada pagi hari ayam di lepaskan dan pada menjelang sore ayam di masukan dalam kandang.

Sistem umbaran ini cocok dilakukan didesa-desa yang huniannya masih memiliki pekarangan luas.Dengan sistim umbaran, prternak lebih hemat dalam memberikan pakan dan perawatan harian. Ayam biasanya mencari pakan tambahan sendiri. Namun kelemahannya, produktifitas ayam kampung dengan sistem ini sangat rendah. Selain itu,ayam menjadi liar bahkan sampai tidak mau masuk kandang dan tidur dengan bertengger dipohon-pohon.

Perkawinan pada ternak ayam kampung dengan sistem umbaran ini terjadi secara alami seperti di alam bebas. Biasanya betina yang bertelur akan mengerami telurnya sendiri hingga menetas dan memelihara anak-anak mereka. Peternak hanya perlu menyediakan tempat mengeram yang nyaman bagi induk betina.

Dengan sistim umbaran ayam tidak terkontrol dan lepas sekehendaknya

b. Sistem Semi Intensif

Untuk sistem semi intensif bisa digunakan kandang tipe pekarangan. Kandang tipe ini berupa hamparan lahan yang sekelilingnya dipagari agar ayam tidak bisa keluar dari lingkungan kandang. Dalam areal kandang disediakan kandang tertutup tempat ayam beristirahat atau berteduh dari hujan.

Tipe kandang pekarangan sebaiknya dibiarkan beralaskan tanah dan ditumbuhi hijauan seperti rerumputan.Sesekali tanah dicangkul agar tidak terlalu padat sehingga cacing tanah bisa tumbuh untuk pakan alami ayam. Tipe kandang lain seperti tipe postal dan baterai jarang digunakan untuk ternak ayam kampung. Alasannya, karena biaya pembuatan dan operasionalnya tidaksebanding dengan produktifitas ayam kampung. Kecuali untuk beberapa jenis ayam buras lainya seperti ayam arab, ayam poncin, ayam nunukan, dan ayam kampung unggul hasil silangan.

Perkawinan pada sistem semi intensif, memanfaatkan kandang koloni. Kandang berukuran luas 1x2 meter dengan tinggi 0.75-100 cm. Kandang sebesar ini bisa dihuni oleh 6 induk betina dan 1 ekor jantan. Perkawinan bisa terjadi dalam beberapa hari. Setelah induk betina dikawini pejantan.Dalam tempo tiga hari hasil telur bisa dipastikan fertil atau bisa menetas. (tiga hari terhitung sejak kawin bukan masuk kandang).

Telur yang dihasilkan dari kandang koloni segera diambil dan dierami oleh indukan lain. Atau bisa juga dierami unggas lain seperti entog atau bebek. Atau bisa mengunakan inkubator. Bila indukan betina dalam kandang koloni mengalami masa mengeram bisa dihilangkan dengan mengguyur atau direndam dalam air bersih.

Memelihara ayam kampung

Ayam kampung merupakan ayam lokal asli. Konon ayam ini berasal dari ayam hutan yang dijinakan. Jangan terkecoh dengan jenis-jenis ayam buras lain seperti ayam katai dan ayam arab. Meskipun kini banyak dijumpai hasil silangan ayam kampung untuk meningkatkan hasil produktifasnya.Kelebihan ayam kampung mempunyai daya tahan tubuh yang cukup kuat terhadap penyakit.

Bibit ayam kampung bisa didapatkan dengan membeli dalam bentuk telur. Day Old Chicken (DOC), atau indukan.Bila membeli dalam bentuk telur, pastikan mengetahui asal usul telur tersebut. Bila memilih bibit dari DOC, kenali ciri-ciri yang baik, antara lain tidak cacat, berdiri tegap, mata bersinar, pusar terserap sempurna, dan bulu bersih.

Ternak ayam kampung biasanya tidak membedakan antara ayam petelur dan ayam pedaging. Produktifitas bertelur ayam kampung sangat rendah, sekitar 115 butir per tahun. Pertumbuhannya juga sangat lambat, hingga umur 2 bulan ukuran ayam masih sebesar kepalan tangan orang dewasa. Baru pada bulan 8-12 bulan ayam kampung sudah siap untuk ukuran konsumsi.

Ada anggapan keliru mengenai ayam kampung, yaitu ayam betina hanya bisa bertelur apabila dikawini oleh pejantan. Pendapat itu keliru, karena ayam kampung juga seperti ayam ras petelur dan unggas lainnya bisa bertelur meski tidak dikawini. Ayam kampung juga bisa produktif asal mendapatkan perlakuan dan pemberian pakan yang tepat. Telur yang dihasilkan karena tidak dikawini, infertil dan tidak akan menetas. Ayam kampung sudah bisa bertelur setelah berumur 6 bulan.

Tidak seperti ayam ras, betina ayam kampung mempunyai naluri yang tinggi untuk mengerami telur dan memelihara anaknya.  Saat periode mengerami dan mengasuh anak, ayam betina menjadi agresif untuk melindungi anaknya,

Ada hal yang harus di pantang dalam ternak ayam kampung asli, yakni jangan mengurung ayam 24 jam dan jangan hanya memberikan pakan pabrikan saja. Bila kedua hal tersebut dilakukan siap-siap untuk merugi.Ayam kampung asli yang dikurung 24 jam artinya harus diberi pakan buatan secara terus menerus. Alhasil, karena pertumbuhannya lambat, biaya pakan yang dikeluarkan tidak akan menutupi ongkos produksi.

Jadi bagaimana cara memelihara ayam kampung agar untung? Biarkan pekarangan didalam pagar beralaskan tanah ditumbuhi rerumputan. Lingkungan  seperti itu akan memberikan pakan alami bagi ayam. Hijauan akan tumbuh sebagai pakan tambahan dan cacing tanah juga bisa memenuhi kebutuhan orotein ayam.Ada kebiasaan ayam makan kerikil untuk membantu pencernaan didalam tembolok mereka. Pakan buatan diberikan tidak secara intensif, hanya 2-3 kali saja sehari. Sisanya biarkan ayam mencarinya sendiri.

Pakan ayam kampung

Tidak banyak pabrikan yang memproduksi pakan ayam kampung, beberapa ada pakan untuk ayam buras, jenis lain seperti ayam arab, ayam poncin, ayam kampung unggul.
Bila pakan ayam ras diberikan untuk ternak ayam kampung bisa dipastikan biaya produksinya terlalu mahal. Secara umum, kebutuhan pakan untuk ternak ayam kampung adalah sebagai berikut;

Umur (minggu)
Kebutuhan pakan (gram/hari)
             1
7
             2
19
3
34
4
47
5
58
6
66
7
72
        8 (lebih)
74


INFO PEMESANAN PRODUK ;
DISTRIBUTOR RESMI PT. NASA
DARNANTO
CALL/WA : 083865268226
EMAIL : DARNANTONASA@GMAIL.COM




















KARYA ANAK BANGSA UNTUK INDONESIA

2 Responses to "CARA BERTERNAK AYAM KAMPUNG"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel