Total Tayangan Halaman

Menyiasati Pakan Ternak di Musim Kemarau

Menyiasati Pakan Ternak di Musim Kemarau

Pakan merupakan
salah satu faktor produksi yang penting dalam budidaya peternakan. Pakan merupakan produktifitas dan tingkat keuntungan hasil budidaya nantinya. Pakan hiojauan sebagai salah satu pakan yang harus tersedia bagi ternak, khususnya ternak Ruminansia. Sumber hijauan pakan ternak berupa rumput - rumput jenis unggul, daun - daunan tanpa perdu, daun tanaman leguminosa dan hasil sampingan kegiatan pertanian.

menyiasati pakan ternak di musim kemarau

Pengawetan hijauan pakan ternak


Dalam setaun  ketersediaan pakan hijau mengalami pasang surut seiring dengan musim. Pada musim hujan ketersediaan nya akan melimpah, karena tanaman mempuyai kecepatan tumbuh yang tinggi. Jadi ketersediaan hijauan ataupun limbah hasil pertanian pada musim tersebut akan melimpah ( jerami padi, sisa tanaman jagung, kacang - kacangan). Sedangkan pada musim kemarau akan terjadi sebaliknya. Sehingga perlu upaya agar pakan hijauan tersedia sepanjang tahun. Pengawetan hijauan bertujuan agar pemberian hijauan pakan ternak berlangsung secara merata sepanjang tahun. Pengawetan hijauan merupakan bagian dari sistem produksi ternak.

Pengawetan maksudnya adalah melakukan penimbunan / penyimpanan hijauan pakan ternak namun kita bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan kandungan nutrisi pakan. Jika pakan hanya disimpan tanpa perlakuan tertentu maka hijauan akan mengalami kerusakan baik secara fisik maupun kandungan nutrisinya.

Fungsi pengawetan akan tercapai bila setelah hijauan atau limbah pertanian dipanen segera dilakukan pencacahan baik dengan golok ataupun chopper rumput. Hal ini merupakan upaya agar proses respirasi yang terjadi pada sel tanaman segera terputus dan berhenti. Tujuannya adalah agar kandungan air hijauan dapat mencapai titik dimana aktifitas air dalam sel tanaman dapat mencegah perkembangan mikroba. Pengawetan tersebut akan berdampak pada keadaan fisik serta komposisi kimia hijauan  antara lain dengan kehilangan sebagian dari zat makanan ( gizi tanaman nutrien ) yang nantinya akan berdampak pada nilai nutrisi hijauan tersebut.

tangguh probiotik

Silase


  • Silase adalah salah satu teknik pengawetan pakan hijauan. Silase umumnya dibuat dari tanaman rerumputan ( dari suku Gramineae ), termasuk juga jagung, shorgum,  dan serealial lainnya dengan meman faatkan seluruh bagianj tanaman, tidak hanya biji - bijianya. Silase juga bisa dibuat dari hijauan kelapa sawit, singkong, padi, rami dan limbah pasar.
  • Silase dapat dibuat  dengan menempatkan potongan hijauan didalam silo. Menumpuknya dengan dengan ditutup plastik, atau dengan membungkusnya membentuk gulungan besar (bale).

Cara pembuatan Silase

  1. Hijauan di potong - potong dengan ukuran 5 - 10 cm.
  2. Siapkan adonan untuk fermentasi, yaitu air ditambah dedak / bekatul, tetes tebu,gaplek dan starter bakteri yang bisa menggunakan TANGGUH PREBIOTIK dengan dosis 2 tutup untuk 100 kg bahan pakan. Aduk hingga merata.
  3. Campurkan adonan tadi dengan hijauan yang sudah di cacah secara merata hingga seluruh bagian hijauan terkena larutan adonan.
  4. Simpan hijauan yang sudah tercampur dengan adonan dengan wadah yang tertutup rapat sehingga udara tidak bisa keluar masuk.
  5. Penyimpanan dilakukan selama -/+ 1 minggu hingga 21 hari.
  6. Setelah proses fermentasi selesai pakan dibuka dan dicek hasilnya. Apabila proses berhasil dan ditandai dengan pakan berbau asam dan tidak adanya jamur maka pakan sudah bisa diberikan. Sisa pakan yang belum habis bisa diberikan sesuai kebutuhan ternak.

Manfaat Silase
  • Selama fermentasi, bakteri yang berperan didalamnya bekerja pada kandungan selulosas dan karbohidrat. Padda pakan ini menghasilkan asam lemak Volatil seperti asam asetat, propionat,, laktat dan butirat. Keberadaan asam lemak menurunkan pH sehingga menciptakan lingkungan dimana bakteri perusak tidak bisa hidup. Sehingga asam lemak volatil berperan sebagai pengawet alami.
  • Pengawetan ini merupakan hal yang penting dilakukan ketika pakan hijauan tidak tersedia di musim dingin.
  • Ketika melalui proses fermentasi, selulosa dan hijauan pecah sehingga ketika dimakan oleh hewan ternak, jalur perencanaan pada perut ruminansia menjadi lebih singkat sehingga mempercepat penyerapan nutrisi.
  • Beberapa organisme pelaku fermentasi memproduksi vitamin, seperti lactobacillus yang menghasilkan asam folat dan vitamin B12.
  • Silase dapat ditambah dengan berbagai bahan seperti bekatul selama proses pembuatannya, untuk menambah nutrisi dan memperbaiki karakteristik fisik dan kimiawi silase.
  • Fermentasi menghasilkan panas, karena energi kimia dari pakan hijauan digunakan oleh bakteri untuk melakukan fermentasi. Sehingga kandungan energi silase umumnya lebih rendah daripada hijauan. Namun kekurangan ini dapat diabaikan mengingat begitu banyaknya manfaat silase. Selain itu, dengan pecahnya selulosa, energi yang digunakan hewan ruminansia untuk mencerna silase menjadi lebih sedikit.
BACA JUGA

Informasi Pemesanan Produk Hubungi :
Distributor Resmi PT. Natural Nusantara
DARNANTO kode N-569472
Phone/ sms/ Wa : 083865268226
Email : darnantonasa@gmail.com
www.distributornasaresmi.com

0 Response to "Menyiasati Pakan Ternak di Musim Kemarau"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel