Pupuk Nasa Untuk Tanaman Kelapa
Pupuk Nasa Untuk Tanaman Kelapa
Pupuk nasa untuk tanaman kelapa - Kelapa (Cocos nucifer). Merupakan anggota tunggal keluarga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Budidaya kelapa merupakan salah satu peluang bisnis yang juga mempunyai potensi keberhasilan yang cukup tinggi. Apalagi pada saat sekarang ini hara kelapa yang kian melambung karena pasokan dari petani mengalami kekurangan baik di pasar tradisional ataupun pasar modern.
A. VARIETAS
- TIPE DALAM. Sifat dari penyerbukan silang tanaman menyebabkan variasi antara pohon/individu dan populasi yang cukup tinggi, berbunga antara 3-7 tahun setelah tanam, batang berbonggol dan memiliki kualitas kopra yang baik, dan batang sampai kelopak yang mempunyai ukuran lebih besar. Kelapa dalam yang sering ditanam adalah jenis kelapa dalam Rubescens (Kelapa merah).
- TIPE GAJAH. Sifat tanaman tipe genjah biasanya menyerbuk sendiri (sekitar 90%), buahnya banyak karena cepat berbunga, batang tidak berbonggol dan ukuran batang maupun buahnya lebih kecil dibanding kelapa tipe dalam.
- TIPE HIBRIDA. Jenis hibrida yang berasal dari persilangan varietas kelapa dalam dan kelapa genjah. yang menghasilkan sifat-sifat baik/unggul dari kedua jenis kelapa asal. Lahan yang cocok untuk menanam bibit kelapa adalah tanah berpasir, berabu gunung dan tanah liat dengan pH 5,2 – 8. Cocok di di tanam di daerah yang lapang, sinar matahari yang cukup, curah hujan 1300-2300 mm/tahun. Jika daerah kering produksi buah akan berkurang sebesar 50%, tetapi jika terlalu lembab/basah dapat diserang penyakit, jamur dan hama.
1. IKLIM
- Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik.
- Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis.
- Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan terjadi perubahan fisiologis tanaman kelapa.
- Kelapa tumbuh baik pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65% rH udara sangat rendah, tetapi bila tanaman rH terlalu tinggi menimbulkan hama dan penyakit.
- Ketinggian Tempat
- Tanaman kelapa tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan Ketinggian yang optimal 0-450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah terlambat, dan kadar minyaknya rendah.
- Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti aluvial, laterit, vulkanik, pasir, tanah liat atau tanah berbatu, tapi yang terbaik pada tanah aluvial. Kelapa dapat berkembang pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH di atas 7,5 dan tidak ada keseimbangan nutrisi, sering menunjukkan gejala defisiensi besi dan mangan.
- Kelapa membutuhkan tanah pada kondisi bahwa ketika tersedia kadar air tanah sama dengan pasokan air ditambah curah hujan selama bulan pertama atau sama dengan potensi evapotranspirasi, air tanah tersedia. Neraca air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah, kandungan bahan organik dan terutama keadaan penutup tanah. Relung atau kedalaman tanah yang diinginkan minimal 80-100 cm.
- Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada tingkat kemiringan lahan yang lebih tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah degradasi tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah.
1. PEMBIBITAN
- Pilih buah yang bagus dan tua.
- Rendam dengan larutan air + HORMONIK dengan dosis 1 tutup per l0 liter air selama 2 minggu.
- Kemudian semaikan bibit di bedengan dan kedalaman sama dengan buah kelapa.
- Timbun buah kelapa dengan letak horizontal dengan tebal timbunan 2/3 buah.
- Jarak antar bibit 25cm x 25 cm dan bibit akan berkecambah setelah 12-16 minggu.
- jika lebih dari 5 bulan tidak berkecambah dianggap mati/ bibit jelek.
- Rawat bibit di bedengan hingga umur 30 minggu atau berdaun 3 lembar.
- Lakukan penyiraman bila tanah kurang air.
- Bibit dipelihara dengan pemberian pupuk POC NASA hingga umur bibit kurang lebih 9 bulan dengan dosis 1-2 cc/lt air / bibit disiramkan 1-2 minggu sekali.
- Jangan mengabaikan tindakan preventif perlindungan tanaman dari gangguan ternak atau dengan memasang pagar kayu.
- Lakukan pemupukan sesuai dengan rekomendasi.
- Akan lebih baik pembibitan diselingi / ditambah SUPERNASA 1 - 2 kali selang waktu 3 - 4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit.
- 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap bibit.
2.1 TEKNIK PENANAMAN
- Penentuan Pola Tanam. Sistem tanam yang baik yaitu sistem tanam segi tiga karena pemanfatan lahan dan pengambilan sinar matahari akan maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter, dengan pola ini jumlah tanaman akan lebih banyak 15% dari sistem bujur sangkar.
- Pembuatan Lubang Tanam. Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat 1-2 bulan sebelum penanaman untuk menghilangkan keasaman tanah, dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm sampai dengan 100 x 100 x 100 cm. Pembuatan lubang pada lahan miring (>20o) dilakukan dengan pembuatan teras individu selebar 1.25 m ke arah lereng diatasnya dan 1 m ke arah lereng di bawahnya. Teras dibuat miring 10 derajat ke arah dalam.
- Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan turun secara teratur dan cukup untuk membasahi tanah, waktu tanam di bulan-bulan berikutnya curah hujan bulan sebelumnya mencapai 200 mm.
- Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober).
- Pemberian pupuk nasa kedua di akhir musim hujan (Maret - April).
- Kocorkan atau siram SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 lt air per pohon setiap 3 - 6 bulan sekali.
- Penyemprotan POC NASA 3 - 4 tutup + HORMONIK 1 - 2 tutup per tangki setiap 2 - 4 minggu sekali.
- Untuk tanaman yang sudah produksi atau berbuah gunakan POWER NUTRITION guna meningkatkan pembuahan.
2.3 PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
- Golongan Coleoptera : Hama golongan ini yang paling banyak menyerang adalah Oryctes rhinoceros .Cara mengendalikan dengan membuat trap/ jebakan berupa kotak-kotak yang diisi sampah dan secara preventif dikendalikan dengan pemberian NATURAL BVR atau jika sudah menjadi uret dengan PESTONA, atau dengan menggunakan musuh alaminya yaitu tikus, tupai, ayam , bebek , dan burung hantu.
- Golongan Lepidoptera : Species yang sering menyerang adalah Tiratabha rufivena yang larvarnya memakan bunga kelapa, dan Acritocera negligens yang mengebor tangkai bunga yang belum membuka dan memakan isinya. Pengendaliannya dengan menggunakan PENTANA + AERO 810 ataupun NATURAL BVR sifatnya yang cepat berpindah maka pengendaliannya harus secara merata untuk pencegahan.
- Golongan Hemiptera : Jenis yang menghisap cairan daun sehingga daun mati adalah jenis homoptera (Gareng pong = Jawa). Jenis lain yang menghisap cairan buah adalah Heteroptera, sehingga buah menjadi rontok sebelum matang. Pencegahan dengan PENTANA + AERO 810 dan PESTONA secara bergantian.
- Penyakit yang juga mungkin menyerang adalah : Busuk tunas atau pucuk yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora dan penyakit Lingkar merah pada daun yang disebabkan cacing / belut tanah Rhadinaphelencus cocophilus. Kedua macam penyakit ini hanya dengan eradikasi atau pemusnahan tanaman yang terkena serangan.
- Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternatif terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki.
- Untuk kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah 8-10 tahun, dan umur bisa mencapai 60 - 100 tahun dengan produksi yang diharapkan adalah kopra.
- Untuk kelapa jenis genjah berbuah setelah umur 3 - 4 tahun dan berbuah maksimal pada saat umur 9 - 10 tahun, dan bisa mencapai umur 30 - 40 tahun kurang bagus untuk kopra karena daging buahnya yang lunak.
- Panen buah kelapa dilakukan menurut kebutuhannya. Jika kelapa yang diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda kira-kira umur buah 7 -8 bulan dari bunganya.
- Jika ingin mengambil buah tua untuk santan atau kopra dipanen di saat umur sudah mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika sudah tidak lagi terdengar suara air di dalam buahnya.
- Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini mulai mengarah pada pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil yang mampu meningkatkan nilai jual dari produk kelapa, ataupun masih dalam bentuk nira ( legen =Jawa) untuk keperluan industri gula kelapa, nata de coco, asam cuka, produk minuman dan substrat, serta alkohol yang juga mampu meningkatkan nilai jual dari produksi kelapa.
Pupuk Organik Serbuk Greenstar dikemas dengan sangat praktis dan ekonomis. Serta dalam produk Greenstar tersebut sudah terkandung unsur yang ada pada produk POC NASA dan HORMONIK. Dan pupuk organik Supernasa Granule Modern juga dikemas dalam bentuk granule yang mantap sehingga lebih praktis dalam aplikasinya serta harganya lebih ekonomis.
Demikian cara pengaplikasian Pupuk Nasa Untuk Tanaman Kelapa. Untuk info lengkap pemesanan produk Hubungi :
Distributor Resmi PT. Natural Nusantara
DARNANTO kode N - 569472
Phone / sms / wa : 083865268226
Email : darnantonasa@gmail.com
www.distributornasaresmi.com
0 Response to "Pupuk Nasa Untuk Tanaman Kelapa"
Posting Komentar