Total Tayangan Halaman

Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung

Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung

Hama Dan Penyakit Tanaman JagungHama dan Penyakit yang menyerang selama budidaya jagung juga berpotensi menimbulkan kerugian. Hama tanaman jagung atau OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) merupakan faktor terjadinya kegagalan dalam budidaya jagung. Selain cara budidaya yang tepat, untuk mendapatkan hasil maksimal dari tanaman jagung adalah pengendalian hama secara tepat. Jika tidak, sudah dapat dipastikan kerugian pada budidaya jagung akan mengalami kerugian.

hama dan penyakit tanaman jagung

Hama yang biasanya ditemukan pada tanaman jagung antara lain belalang, lalat bibit, ulat tanah, ulat grayak, kutu daun, kumbang bubuk, penggerek tongkol, serta penggerek batang.

Hama dan Penyakit

1. Hama


Lalat bibit (Atherigona exigua Stein).
  • Gejala             : daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati.
  • Penyebab        : lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm.
  • Pengendalian : Penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman, Tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan, Sanitasi kebun, Semprot dengan PESTONA
Ulat Pemotong.
  • Gejala             : tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh.
  • Penyebab        : beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera).
  • Pengendalian : (1) Tanam serentak atau pergiliran tanaman; (2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah); (3) Semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI.
2. Penyakit

Penyakit bulai (Downy mildew).
  • Penyebab    : cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab.
  • Gejala          : (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
  • Pengendalian  : (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman terserang dan musnahkan; (4) Preventif diawal tanam dengan GLIO.

Penyakit bercak daun (Leaf bligh).
  • Penyebab  : cendawan Helminthosporium turcicum.
  • Gejala        : pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat.
  • Pengendalian : (1) pergiliran tanaman. (2) mengatur kondisi lahan tidak lembab; (3) Prenventif diawal dengan GLIO.
Penyakit karat (Rust).
  • Penyebab         : cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw.
  • Gejala              : pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini berkembang dan memanjang.
  • Pengendalian   : (1) mengatur kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap penyakit; (3) sanitasi kebun; (4) semprot dengan GLIO.
Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)
  • Penyebab        : cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC.
  • Gejala             : masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar.
  • Pengendalian  : (1) mengatur kelembaban; (2) memotong bagian tanaman dan dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur GLIO dan POC NASA.
☼ Penyakit busuk tongkol dan busuk biji.
  • Penyebab       : cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme.
  • Gejala             : dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang.
  • Pengendalian  : (1) menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) GLIO di awal tanam .(1) menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) GLIO di awal tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang campurkan dengan aero 810.

INFO PEMESANAN PRODUK HUBUNGI :
Distributor Resmi PT. Natural Nusantara
DARNANTO Kode N - 569472
Phone /wa / sms : 083865268226
Email    : darnantonasa@gmail.com
Website : www.distributornasaresmi.com

0 Response to "Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel